Minggu, 06 Januari 2008

MENDAKI GUNUNG

Sebuah opini dan kenyataan yang penulis lihat disaat melakukan pendakian adalah faktor negatif dari beberapa kelakuan pendaki yang tetap mempertahankan predikatnya sebagai pendaki dan pencandu. Sebagai catatan saja ini hanya sebagian kecil dari sahabat kita yang mungkin belum menyadari pentingnya menjaga diri.

Dari segi manapun tidak ada yang menghalalkan perbuatan ini, baik pemerintah hingga agama pun melarang menggunakan benda atau zat yang sama sekali tidak ada manfaatnya, sudah bagus punya kegiatan yang positif namun kenapa harus ternoda dengan satu perbuatan yang tidak bermanfaat.

Syukurnya tidak semua pendaki melakukan hal ini, bila dipersentasikan pun sebenarnya tidak terlalu banyak, namun penyakit inipun bisa menular ke pendaki lain yang kebetulan lemah mental, hanya karena tidak ingin dibilang penakut lalu dengan latah ikut tradisi yang salah.

Walaupun zat yang dibawa lebih banyak ganja atau cimeng atau bakdul atau kata-kata rahasia lainnya yang dipergunakan sebagai kode untuk berbagi untuk share ini, tetap saja membawa pengaruh yang tidak terpuji. Kenapa? Karena katanya ingin menikmati alam. Apa yang bisa kita nikmati bila aliran darah inipun harus kotor dan tidak murni lagi, lalu kebanggaan apasih yang didapet. Bukan sok memberikan nasehat, namun lebih pada prihatin kepada sesama pendaki saja.

Memang sulit bagi yang sudah candu ganja dkk seolah menjadi sahabat, ada perasaan yang kurang bila sahabatnya ini tidak ikut bergabung disaat-saat spesial katanya. Namun bila kita sadar betul manfaat yang didapat tentunya kita akan mengatakan “Tidak Untuk Norkoba”. Walupun ganja yang dibawa apakah tidak mungkin suatu saat nanti naik ke jenjang yang lebih heboh, karena dengan sifat manusia yang suka coba – coba hal ini bisa saja mungkin.

Bagi yang belum pernah mencoba sebaiknya mulai saat ini untuk tidak melakukan terlebih digunung, karena kapan kita bisa buktikan kalau kita ini anak gunung, bukan anak candu, atau anak gunung yang canduan, beda kalau kita candu naik gunung tentunya kita semua angkat jempol kalau bisa sampe jempok kaki.

Btw, secara formalnya benda-benda seperti ini layaknya tetap pada posisinya masing –masing tidak perlulah dibawa untuk menambah kenikmatan disaat mendaki, biarkan saja pendakian kita nikmati dengan apa adanya, yang mungkin lebih asik dan tak akan pernah kita lupakan. Lagi pula tidak inginkan temen-temen seperjalanan repot karena pengaruh ganja merasuki perjalanan kalian karena lupa diri harus celaka semoga tidak! Penulis berharap tidak demikian. Namun bahaya pemakai ganja sewaktu mendaki juga akan membahanyakan dirinya dan juga orang lain.

Sepertinya dunia akan terus berputar, dan harapan penulis masih ada kesadaran kita dibawah sadar sana, untuk meninggalkan segala jenis narkoba, percayalah dengan wajar-wajar saja dan apa adanya pasti perjalanan ini akan lebih nikmat, tentunya kita bisa katakan “No Narkoba”

Selamat mendaki

Tidak ada komentar: